MENGINTIP JABON DI MARON

Mengintip itu indah, berdasarkan istilah sehari-hari itu kami menggunakannya untuk suatu judul tulisan ini supaya menarik dan mudah dimengerti. Di akhir bulan yang lalu tepatnya pada  Hari Selasa Tanggal 30 Oktober 2012 sejumlah 26 orang yang terdiri dari enam Penyuluh dan 20 orang (Gapoktan dan Poktan) se Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung melaksanakan Study Banding di Desa Maron  Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar.

 
Tanaman JABON umur 8 bulan

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah melihat dari dekat prospek dan peluang besar dari tanaman JABON yang dikelola oleh Gapoktan di Desa Maron tersebut yang telah bekerjasama/bermitra dengan PT. Anugrah Alam Subur Indonesia .Ada empat lokasi yang diperlihatkan peserta study banding mulai dari tanaman JABON yang berumur delapan bulan hingga tanaman berumur dua tahun. PT. Anugerah Alam Subur Indonesia memfasilitasi makanan ringan N transpotasi untuk mencapai desa tujuan. Desa Maron terletak disebelah selatan Kabupaten Blitar yang mana daerahnya merupakan daerah pegunungan yang tanahnya tidak subur dan berbatu. Walaupun daerahnya yang demikian tetapi tanaman JABON masih sanggup untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

 
Antusias peserta pada lahan JABON

Para peserta study banding sangat antusias dalam pelaksanaan kegiatan ini yang mana didengar suara kasak-kusuk diantara peserta bahwa daerah yang gini saja tanamannya baik-baik apalagi bila tanaman Jabon ditanam dilahannya yang menurutnya relatif lebih subur dibanding dengan yang dilihatnya.

Fasilitas yang diberikan PT. Anugerah Alam Subur Indonesia

Harapan dari  PT. Anugerah Alam Subur Indonesia setelah pelaksanaan kegiatan ini jangan hanya berhenti pada study banding ini saja bahkan bisa ditindak lanjuti ke kegiatan kemitraan/ kerja sama yang saling menguntungkan. Sekilas dijelaskan bahwa system yang dipakai pada kemitraan adalah sebagai berikut 40% petani : 40% pemilik modal dan 20% pengelola. Petani/pemilik lahan hanya menyiapkan lahannya saja, segala sesuatunya dicukupi oleh PT Alam …. Tetapi petani juga diperbolehkan bekerja misalnya membuat lubang tanam, menanam, memupuk, merawat dlsb dengan konsekwensi tetap dibayar sama sesuai dengan harga tenaga kerja setempat. Lanjut disampaikan bahwa disetiap lahan seluas 1 ha dapat hasil kotor  sebanyak 773 juta rupiah lebih dan rata-rata per hektarnya tertanami 700 batang dan dalam kurun waktu 6 tahunan sebatang pohon jabon diramal mencapai produksi 1,3 M².

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BLAS JUGA MENYERANG RUMPUT GAJAH

MUTIARA DALAM KANDANG

AYAM PELUNG BIKIN KITA UNTUNG