RAKUS SIIH.... AKU , TAPI JUSTRU MEMBUAT KAMU LEGA BERNAFAS........!



Pohon Trembesi Mampu Sapu 28 Ton CO2 Dalam Setahun

                                                Keren juga lho .... aku tampil di Kota
                     
Trembesi (Albizia saman sinonim Samanea saman) disebut juga Pohon Hujan atau Ki Hujan merupakan tumbuhan pohon besar dengan ketinggian hingga 20 meter dan tajuknya yang sangat lebar. Pohon Trembesi (Ki Hujan) mempunyai jaringan akar yang luas sehingga "kurang cocok" ditanam di pekarangan karena bisa merusak bangunan dan jalan.


                    Aku bisa bersahabat dengan bapak-ibu petani di Desa

Akhir-akhir ini pemerintah, dalam rangka gerakan semilyar pohon untuk Indonesia, menggalakkan penanaman pohon Trembesi (Ki Hujan) di seluruh wilayah Indonesia karena diyakini dari satu batang Trembesi dewasa mampu menyerap 28 ton karbondioksida (CO2) pertahunnya. Bahkan di Istana Negara, terdapat 2 batang pohon Trembesi yang ditanam oleh presiden pertama RI, Ir. Soekarno yang masih terpelihara dengan baik hingga kini.
Pohon Trembesi (Albizia saman) disebut juga sebagai Pohon Hujan atau Ki Hujan lantaran air yang sering menetes dari tajuknya karena kemampuannya menyerap air tanah yang kuat. Di beberapa daerah di Indonesia tanaman pohon ini sering disebut sebagai Kayu Ambon (Melayu), Trembesi, Munggur, Punggur, Meh (Jawa), Ki Hujan (Sunda).

        Kadang aku jadi saksi bisu mereka yang berpasangan di sini...

Dalam bahasa Inggris pohon ini mempunyai beberapa nama seperti, East Indian Walnut, Rain Tree, Saman Tree, Acacia Preta, dan False Powder Puff. Di beberapa negara Pohon Trembesi ini disebut Pukul Lima (Malaysia), Jamjuree (Thailand), Cay Mura (Vietnam), Vilaiti Siris (India), Bhagaya Mara (Kanada), Algarrobo (Kuba), Campano (Kolombia), Regenbaum (Jerman), Chorona (Portugis)
Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari Meksiko, Peru dan Brazil namun sekarang telah tersebar ke seluruh daerah beriklim tropis termasuk ke Indonesia.
Ciri-ciri Pohon Trembesi mempunyai batang yang besar, bulat dan tinggi antara 10-20 meter. Permukaan batangnya beralur, kasar dan berwarna coklat kehitam-hitaman.
Daunnya majemuk dan menyirip ganda. Tiap helai daun berbentuk bulat memanjang dengan panjang antara 2-6 cm dan lebar antara 1-4 cm dengan tepi daun rata. Warna daun hijau dengan permukaan licin dan tulang daun menyirip.
Bunga Trembesi berwarna merah kekuningan. Buahnya berwarna hitam berbentuk polong dengan panjang antara 30-40 cm. Dalam buah terdapat beberapa biji yang keras berbentuk lonjong dengan panjang sekitar 5 mm berwarna coklat kehitaman.
Pemanfaatan Pohon Trembesi. Pohon Trembesi (Albizia saman) banyak ditanam di pinggir jalan dan pekarangan yang luas sebagai pohon peneduh. Oleh Perum Perhutani, Pohon Trembesi banyak ditanam sebagai peneduh di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) dan hampir seluruh pabrik-pabrik gula sejak peninggalan kolonial Belanda identik dengan tanaman pohon Trembesi di sekeliling halaman pabrik,
Tajuknya yang lebar dan daunnya yang lebat ditambah dengan jaringan akarnya yang luas sehingga mampu menyerap air dengan maksimal, pohon ini dipercaya mampu memberikan kontribusi dalam menanggulangi ancaman pemanasan global dan Pencemaran udara. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ir. Endes N. Dahlan, Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, satu batang Pohon Trembesi mampu menyerap 28.442 kg karbondioksida (CO2) setiap tahunnya.
Batang Trembesi dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Bijinya yang biasa disebut “Mindhik” (Siter atau Godril) selain dapat dibuat makanan ringan (semacam kwaci) juga berkhasiat sebagai obat pencuci perut dengan cara diseduh dengan air panas. Daunnyapun ternyata mempunyai khasiat untuk mengobati penyakit kulit.
Sayangnya pohon ini mempunyai jaringan akar yang besar dan luas sehingga sering kali merusak bangunan di sekitarnya. Selain itu tajuknya yang lebar dan daunnya yang rimbun sering kali menghambat pertumbuhan pepohonan lain yang berada di bawahnya.
Trembesi Albizia saman (Jacq.) Merr. Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Fabales; Famili: Fabaceae; Upafamili: Mimosoideae; Genus: Albizia; Spesies: Albizia saman; Nama binomial
 
                 
 










  Cantikkan kalo aku numpang mejeng di ruangan santaimu




Referensi: wikipedia, zipcodezoo, www.setneg.go.id


DAFTAR 10 BESAR SAPUNYA C02 (Tumbuhan Penyerap Karbondioksida ,red.)
  1. Trembesi, (Samanea saman), 28.488,39 kg/tahun
  2. Cassia, (Cassia sp), 5.295,47 kg/tahun
  3. Kenanga, (Canangium odoratum), 756,59 kg/tahun
  4. Pingku, (Dyxoxylum excelsum), 720,49 kg/tahun
  5. Beringin, (Ficus benyamina), 535,90 kg/tahun
  6. Krey payung, (Fellicium decipiens), 404,83 kg/tahun
  7. Matoa, (Pometia pinnata), 329,76 kg/tahun
  8. Mahoni, (Swettiana mahagohi), 295,73 kg/tahun
  9. Saga, (Adenanthera pavoniana), 221,18 kg/tahun
  10. Bungur, (Lagerstroemia speciosa), 160,14 kg/tahun
Tumbuhan-tumbuhan tersebut adalah jagonya penyerap karbondioksida berdasarkan riset yang dilakukan oleh Endes N. Dahlan yang dipublish awal 2008. Tidak menutup kemungkinan masih terdapat pohon-pohon lain yang mempunyai kemampuan daya serap karbondioksida yang lebih tinggi.
Referensi:
  • Sardi Duryatmo. “Para Jagoan Serap Karbondioksida”; Trubus 459, Februari 2008
  • id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis
  • alamendah.wordpress.com/2009/12/26/pohon-trembesi-ki-hujan-serap-28-ton-co2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BLAS JUGA MENYERANG RUMPUT GAJAH

KACANG SRIWET